Nama :
Siti Indarwati (B03211031)
Kelas :
Bimbingan Konseling Islam/2C1
Dosen :
Deasy Tantriana, MM
DILEMA SEORANG MANAJER
Ø Tindakan Yang Akan Saya Lakukan:
Dari ulasan yang telah saya baca, yaitu dari
sebuah peristiwa yang dihadapi oleh seorang manajer yang bernama Tom Gegax
seorang pendiri dan CEO di Tires Plus untuk dapat mencapai tujuannya, jika saya
diposisinya hal yang dapat saya lakukan yaitu:
· Mendorong pelatihnya(manajer toko) dengan manajerial yang sesuai yaitu
dengan memberikan suport-suport yang dapat menumbuhkan semangat manajer toko
tersebut untuk memimpin pemain(karyawan) dengan sepenuh kemampuannya dengan
menyeimbangkan masalah pribadi dan pekerjaannya agar para pemain disini dapat
bekerja sesuai dengan tujuan awal.
· Memberikan pengarahan-pengarahan serta
motivasi kepada manajer toko, agar manajer toko dapat terjun kepada para pemain
dan menjelaskan misalnya dengan memberikan pengertian bahwa apa yang didapatkan
dari hasil ini nanti dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Mulai dari konsumen, karyawan, serta pihak atas yang ikut serta dalam
pelaksanaan.
Atau dengan melalui fungsi-fungsi manajemen
yaitu dengan melalui tahap-tahap dan teori-teori manajemen misalnya:
· Sebelumnya saya akan menyampingkan
masalah-masalah pribadi saya sebelum terjun untuk melaksanakan rencana saya,
dengan menyelesaikan masalah saya terlebih dulu atau meninggalkannya terlebih
dulu. Jika saya menyelesaikan masalah pribadi saya terlebih dulu tentunya saya
akan meminta bantuan kepada orang yang saya anggap dapat membantu saya dalam
menyelesaikan masalah saya mungkin bantuan dari motivator, konselor, atau yang
lainnya.
· Kemudian Saya akan menetapkan pekerjaan-pekerjan
yang harus saya laksanakan dan yang akan
kami kerjakan tersebut demi mencapai keberhasilan dengan menggunakan fungsi
planning yaitu fungsi yang digunakan untuk merumuskan rencana-rencana dalam
melakukan kegiatan manajemen sebelum saya bertindak.
· Lalu saya lanjutkan dengan menggolong-golongkan
pekerjaan yang akan saya lakukan dengan cara memilah-milah pekerjaan ke dalam
kelompok-kelompok yang saling berhubungan, yang pada kelanjutannya saya bagi
pekerjaan-pekerjaan tersebut kepada kelompok-kelompok yang berwenang untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut yaitu kepada para pekerja saya demi mencapai
tujuan kami bersama.
· Untuk langkah selanjutnya saya akan melaksanakan
a. Leadership(kepemimpinan),
b. Perintah,
c. Intruksi,
d. Communication(hubung-menghubungi), dan
e. Counseling(nasehat).
Hal-hal di atas, saya laksanakan dengan tujuan
untuk mencapai hasil yang telah saya rencanakan sebelumnya.
· Dan pada langkah terakhir saya akan melaksanakan
pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada
pada jalur yang sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
TOYOTA WAYS
Toyota berawal dari nilai-nilai dan cita-cita ideal dari keluarga Toyoda.
Yang dimana Toyota Ways merupakan satu kesatuan pendekatan yang membuat toyota
berhasil menjadi perusahaan manufaktur terhebat di dunia. Toyota Ways adalah
cara Toyota memandang dunianya dan melakukan bisnisnya.
Oleh karena itu, untuk memahami Toyota Ways kita harus mulai dengan
keluarga Toyoda, mereka adalah inovator, mereka termasuk orang pragmatis yang
idealis, mereka belajar sambil mengerjakan dan selalu percaya pada misinya
untuk mengembangkan sesuatu bagi masyarakat.
Toyota adalah penemu dan pencipta TPS ( Toyota Production System ) yang di
luar Toyota dan afiliansinya lebih dikenal sebagai system produksi
just-in-time, TPS bukan kumpulan
alat-alat, ia bukan hanya sekedar serangkaian alat lean seperti just-in-time,
5S (sort, stabilize, shine, standardize, sustain) kanban, dan lain-lain. TPS
adalah sistem produksi yang canggih, yang semua bagiannya berkontribusi tehadap
keseluruhan. Keseluruhan sistem pada intinya berfokus untuk mendukung dan
mendorong orang terus-menerus meningkatkan proses yang mereka kerjakan. Bila
dilihat secara lebih luas, TPS sebenarnya adalah penerapan prinsip-prinsip
Toyota ways.. TPS ini berevolusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh
Toyota selama perusahaan tumbuh. Berevolusi ketika Taiichi Ohno dan sejawatnya merancang
prinsip-prinsip agar dapat di terapkan di lantai pabrik dengan cara coba-coba
selama bertahun-tahun. Fokus awal ada pada lantai pabrik, tapi
prinsip-prinsipnya luas dan bahkan dapat diterapkan dengan baik dalam
enjiniring dan operasi bisnis jasa
Toyota mempunyai 3 cara pengukuran keberhasilan
yaitu:
1. Ukuran
kerja GLOBAL. Bagaimana keadaan Perusahaan? Ukuran-nya adalah Financial,
Kualitas dan Keselamatan Kerja.
2. Ukuran
kerja OPERASIONAL. Bagaimana keadaan Pabrik atau Unit Kerja/department/seksi
kerja? Ukurannya adalah Kepuasan pelanggan, ketepatan penyerahan produk,
produktivitas kerja dan keadaan karyawannya (working environment).
3. Ukuran
kerja PENINGKATAN yang AGRESIF. Bagaimana keadaan Unit Bisnis atau Kelompok
Kerja? Ukurannya adalah Efektivitas setiap tindakan perbaikan dan pencegahan,
keberhasilan penerapan perbaikan tempat kerja yang berkesinambungan.
prinsip Toyota ways yang di pakai perusahaan. 14
prinsip adalah:
1.
Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosof
jangka panjang, bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek
2.
Buat alur proses yang kontinya untuk mengangkat
permasalahan kepermukaan
3.
Gunakan system tarik (pull) untuk menghindari
produksi yang berlebihan
4.
Ratakan beban kerja (heijunka), ( bekerja
seperti kura-kura bukan kelinci)
5.
Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki
masalah, sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali
6.
Tugas dan proses yang berstandar merupakan dasar
untuk perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan
7.
Gunakan pengendalian visual agar tidak ada
masalah yang tersembunyi
8.
Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan
benar-benar teruji untuk melajani orang-orang dan proses
9.
Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami
pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain
10. Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa,
yang bersedia mengikuti filosofi perusahaan anda
11. Hormati jaringan mirta dan pemasok dengan cara
terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri
12. Pergi dan melihat sendiri untuk dapat
benar-benar melihat situasi (genchi getbutsu)
13. Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan
consensus, seksama dalam mengembangkan semua pilihan, mengimplemasikan
keputusan dengan cepat (nemawashi)
14. Menjadi Organisasi pembelajar melalui refleksi
yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen)
Dari Toyota ways kita
dapat belajar langsung mengenai manajemen, tanpa mempelajari teorinya terlebih
dulu, karena toyota ways merupakan sumber langsung yang dapat kita ikuti dengan
baik dalam bermanajemen, namun kita juga tidak perlu meniru Toyota dan
menerapkan persis satu banding satu, tetapi kita dapat mengambil intisarinya
saja.
ANALISIS
SWOT KFC INDONESIA
A.KEKUATAN
1. Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
2. Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya
cukup luas.
3. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
4. Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
5. Pelayanan yang cepat dan ramah.
6. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
7. Rasa yang khas dan lezat.
8. Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
B.KELEMAHAN
1.
Harga yang kurang terjangkau
bagi kalangan masyarakat bawah.
2.
Kurang memperhatikan nilai
gizi.
C.PELUANG
1.
Mengembangkan jenis varian
yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian dan rasa yang baru.
2.
Bisa dijadikan bisnis waralaba
yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan sistem manajemennya.
D.ANCAMAN
1.
Banyak pesaing lain yang
menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti burger,pizza,dll.
2.
Kelangkaan bahan baku ayam
berkualitas.
3.
Masyarakat merasa takut
mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu burung.
4.
Banyak masyarakat yang beralih
ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk
food”.
5.
Pedagang kaki lima yang
menjual fried chicken dengan harga yang lebih terjangkau.
6.
Banyak bermunculan produk
tepung bumbu ayam goreng yang memungkinkan masayarakat lebih suka membuat fried
chicken sendiri daripada membeli.
JAWABAN
TUGAS KE 4 DAN KE 5
1.
Jika saya bertugas untuk
merekrut seorang karyawan baru untuk bekerja di wilayah tanggung jawab saya,
dan salah satu teman saya membutuhkan pekerjaan serta saya merasa bahwa ia
memenuhi persyaratan minimal untuk posisi itu, namun saya merasa dapat
menemukan calon yang lebih memenuhi syarat dan lebih berpengalaman, apabila
saya terus mencari, hal yang dapat saya lakukan adalah merekrut teman saya
terlebih dahulu, sebelum saya mendapatkan gantinya. Dengan cara memberikan
kontrak kerja terlebih dahulu agar tidak ada kesalah fahaman antara kita,
berdasarkan system yang telah kami tentukan sebelumnya, dan apabila tenaga
kerja teman saya itu dapat digunakan kembali, saya akan memberikan dia
pekerjaan lain namun tetap sesuai dengan keahliannya, tanpa merugikan semua pihak.
2.
Cara Manajer membuat keputusan
yang efektif di dunia kerja sekarang yaitu:
Ø Pengenalan syarat-syarat
sebuah keputusan.
Ø Diagnosis dan Analisis
Sebab-Akibat.
Ø Pengembangan Alternatif.
Ø Pemilihan Alternatif yang
Dikehendak.
Ø Penerapan Alternatif Terpilih.
Ø Evaluasi dan Umpan Balik.
3.
Ada 6 (enam) sifat yang biasanya dianggap
sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif yaitu :
Ø Fokus pada hal yang penting.
Ø Logis dan konsisten.
Ø Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan
mengkombinasikan pemikiran analitis dan intuitif.
Ø Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan
analisis untuk menyelesaikan dilema yang terjadi.
Ø Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi
yang relevan dan pendapat yang diinformasikan.
Ø Langsung, bisa diandalkan, mudah digunakan, dan
fleksibel.
4.
Empat gaya pengambilan keputusan. Gaya yaitu :
Ø Gaya Direktif(mengarahkan)
Digunakan oleh orang-orang
yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas. Seseorang yang
memilih gaya ini biasanya bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk
mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil keputusan.
Ø Gaya Analisis
Senang mempertimbangkan
solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka
kumpulkan.
Ø Gaya Konseptual
Orang-orang yang cenderung
kearah gaya konseptual juga senag memperhatikan sejumlah besar informasi.
Mereka juga lebih berorientasi social daripada mereka yang menyukai gaya
analisis.
Ø Gaya Perilaku
Gaya yang digunakan oleh
manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.
5.
Sikap Manajer ketika keputusan
yang diambil keliru adalah
bertanggung jawab dan tidak memaksakan keputusan sebelumnya atau tidak merasa
bersalah. Sebagai seorang manajer harus bijaksana dan pandai dalam menghadapi
segala situasi. Manajer harus bertanggung jawab atas keputusan yang diambil,
mendengar pendapat rekan kerjanya dan mencari solusinya secara bersama-sama
juga.
Kalau informasi yang diterima tidak lengkap atas
suatu masalah yang dihadapi, sedangkan harus diputuskan sesegera mungkin, maka
keputusan yang diambil manajer berdasarkan Keputusan
tidak terprogram, yang membutuhkan solusi umum dan digunakan untuk memecahkan
masalah yang tidak terstruktur serta ketika informasi tidak lengkap. Kerangka
waktu solusi relatif panjang dan solusi bergantung pada pertimbangan dan
kreativitas.
No comments:
Post a Comment