Saturday, June 16, 2012

Tugas: SITI INDARWATI

Nama               : Siti Indarwati            (B03211031)
Kelas               : Bimbingan Konseling Islam/2C1
Dosen              : Deasy Tantriana, MM


DILEMA SEORANG MANAJER
Ø  Tindakan Yang Akan Saya Lakukan:

Dari ulasan yang telah saya baca, yaitu dari sebuah peristiwa yang dihadapi oleh seorang manajer yang bernama Tom Gegax seorang pendiri dan CEO di Tires Plus untuk dapat mencapai tujuannya, jika saya diposisinya hal yang dapat saya lakukan yaitu:
·      Mendorong pelatihnya(manajer toko) dengan manajerial yang sesuai yaitu dengan memberikan suport-suport yang dapat menumbuhkan semangat manajer toko tersebut untuk memimpin pemain(karyawan) dengan sepenuh kemampuannya dengan menyeimbangkan masalah pribadi dan pekerjaannya agar para pemain disini dapat bekerja sesuai dengan tujuan awal.
·          Memberikan pengarahan-pengarahan serta motivasi kepada manajer toko, agar manajer toko dapat terjun kepada para pemain dan menjelaskan misalnya dengan memberikan pengertian bahwa apa yang didapatkan dari hasil ini nanti dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai dari konsumen, karyawan, serta pihak atas yang ikut serta dalam pelaksanaan.
Atau dengan melalui fungsi-fungsi manajemen yaitu dengan melalui tahap-tahap dan teori-teori manajemen misalnya:
·         Sebelumnya saya akan menyampingkan masalah-masalah pribadi saya sebelum terjun untuk melaksanakan rencana saya, dengan menyelesaikan masalah saya terlebih dulu atau meninggalkannya terlebih dulu. Jika saya menyelesaikan masalah pribadi saya terlebih dulu tentunya saya akan meminta bantuan kepada orang yang saya anggap dapat membantu saya dalam menyelesaikan masalah saya mungkin bantuan dari motivator, konselor, atau yang lainnya.
·         Kemudian Saya akan menetapkan pekerjaan-pekerjan yang  harus saya laksanakan dan yang akan kami kerjakan tersebut demi mencapai keberhasilan dengan menggunakan fungsi planning yaitu fungsi yang digunakan untuk merumuskan rencana-rencana dalam melakukan kegiatan manajemen sebelum saya bertindak.
·         Lalu saya lanjutkan dengan menggolong-golongkan pekerjaan yang akan saya lakukan dengan cara memilah-milah pekerjaan ke dalam kelompok-kelompok yang saling berhubungan, yang pada kelanjutannya saya bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut kepada kelompok-kelompok yang berwenang untuk melaksanakan pekerjaan tersebut yaitu kepada para pekerja saya demi mencapai tujuan kami bersama.
·         Untuk langkah selanjutnya saya akan melaksanakan
a.       Leadership(kepemimpinan),
b.      Perintah,
c.       Intruksi,
d.      Communication(hubung-menghubungi), dan
e.       Counseling(nasehat).
Hal-hal di atas, saya laksanakan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang telah saya rencanakan sebelumnya.
·         Dan pada langkah terakhir  saya akan melaksanakan pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

TOYOTA WAYS

Toyota berawal dari nilai-nilai dan cita-cita ideal dari keluarga Toyoda. Yang dimana Toyota Ways merupakan satu kesatuan pendekatan yang membuat toyota berhasil menjadi perusahaan manufaktur terhebat di dunia. Toyota Ways adalah cara Toyota memandang dunianya dan melakukan bisnisnya.
Oleh karena itu, untuk memahami Toyota Ways kita harus mulai dengan keluarga Toyoda, mereka adalah inovator, mereka termasuk orang pragmatis yang idealis, mereka belajar sambil mengerjakan dan selalu percaya pada misinya untuk mengembangkan sesuatu bagi masyarakat.
Toyota adalah penemu dan pencipta TPS ( Toyota Production System ) yang di luar Toyota dan afiliansinya lebih dikenal sebagai system produksi just-in-time,  TPS bukan kumpulan alat-alat, ia bukan hanya sekedar serangkaian alat lean seperti just-in-time, 5S (sort, stabilize, shine, standardize, sustain) kanban, dan lain-lain. TPS adalah sistem produksi yang canggih, yang semua bagiannya berkontribusi tehadap keseluruhan. Keseluruhan sistem pada intinya berfokus untuk mendukung dan mendorong orang terus-menerus meningkatkan proses yang mereka kerjakan. Bila dilihat secara lebih luas, TPS sebenarnya adalah penerapan prinsip-prinsip Toyota ways.. TPS ini berevolusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh Toyota selama perusahaan tumbuh. Berevolusi ketika Taiichi Ohno dan sejawatnya merancang prinsip-prinsip agar dapat di terapkan di lantai pabrik dengan cara coba-coba selama bertahun-tahun. Fokus awal ada pada lantai pabrik, tapi prinsip-prinsipnya luas dan bahkan dapat diterapkan dengan baik dalam enjiniring dan operasi bisnis jasa
Toyota mempunyai 3 cara pengukuran keberhasilan yaitu:
1.      Ukuran kerja GLOBAL. Bagaimana keadaan Perusahaan? Ukuran-nya adalah Financial, Kualitas dan Keselamatan Kerja.
2.      Ukuran kerja OPERASIONAL. Bagaimana keadaan Pabrik atau Unit Kerja/department/seksi kerja? Ukurannya adalah Kepuasan pelanggan, ketepatan penyerahan produk, produktivitas kerja dan keadaan karyawannya (working environment).
3.      Ukuran kerja PENINGKATAN yang AGRESIF. Bagaimana keadaan Unit Bisnis atau Kelompok Kerja? Ukurannya adalah Efektivitas setiap tindakan perbaikan dan pencegahan, keberhasilan penerapan perbaikan tempat kerja yang berkesinambungan.
            prinsip Toyota ways yang di pakai perusahaan. 14 prinsip adalah:
1.      Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosof jangka panjang, bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek
2.      Buat alur proses yang kontinya untuk mengangkat permasalahan kepermukaan
3.      Gunakan system tarik (pull) untuk menghindari produksi yang berlebihan
4.      Ratakan beban kerja (heijunka), ( bekerja seperti kura-kura bukan kelinci)
5.      Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah, sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali
6.      Tugas dan proses yang berstandar merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan
7.      Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi
8.      Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melajani orang-orang dan proses
9.      Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain
10.  Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang bersedia mengikuti filosofi perusahaan anda
11.  Hormati jaringan mirta dan pemasok dengan cara terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri
12.  Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar melihat situasi (genchi getbutsu)
13.  Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan consensus, seksama dalam mengembangkan semua pilihan, mengimplemasikan keputusan dengan cepat (nemawashi)
14.  Menjadi Organisasi pembelajar melalui refleksi yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen)
            Dari Toyota ways kita dapat belajar langsung mengenai manajemen, tanpa mempelajari teorinya terlebih dulu, karena toyota ways merupakan sumber langsung yang dapat kita ikuti dengan baik dalam bermanajemen, namun kita juga tidak perlu meniru Toyota dan menerapkan persis satu banding satu, tetapi kita dapat mengambil intisarinya saja.

ANALISIS SWOT KFC INDONESIA
 A.KEKUATAN
1.   Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
2.   Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya cukup luas.
3.   Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
4.   Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
5.   Pelayanan yang cepat dan ramah.
6.   Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
7.   Rasa yang khas dan lezat.
8.   Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
B.KELEMAHAN
1.      Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
2.      Kurang memperhatikan nilai gizi.
C.PELUANG
1.      Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian dan rasa yang baru.
2.      Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan sistem manajemennya.
D.ANCAMAN
1.      Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti burger,pizza,dll.
2.      Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.
3.      Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu burung.
4.      Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.
5.      Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang lebih terjangkau.
6.      Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang memungkinkan masayarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri daripada membeli.

JAWABAN
TUGAS KE 4 DAN KE 5

1.      Jika saya bertugas untuk merekrut seorang karyawan baru untuk bekerja di wilayah tanggung jawab saya, dan salah satu teman saya membutuhkan pekerjaan serta saya merasa bahwa ia memenuhi persyaratan minimal untuk posisi itu, namun saya merasa dapat menemukan calon yang lebih memenuhi syarat dan lebih berpengalaman, apabila saya terus mencari, hal yang dapat saya lakukan adalah merekrut teman saya terlebih dahulu, sebelum saya mendapatkan gantinya. Dengan cara memberikan kontrak kerja terlebih dahulu agar tidak ada kesalah fahaman antara kita, berdasarkan system yang telah kami tentukan sebelumnya, dan apabila tenaga kerja teman saya itu dapat digunakan kembali, saya akan memberikan dia pekerjaan lain namun tetap sesuai dengan keahliannya, tanpa merugikan semua pihak.
2.      Cara Manajer membuat keputusan yang efektif di dunia kerja sekarang yaitu:
Ø  Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan.
Ø  Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat.
Ø  Pengembangan Alternatif.
Ø  Pemilihan Alternatif yang Dikehendak.
Ø  Penerapan Alternatif Terpilih.
Ø  Evaluasi dan Umpan Balik.

3.      Ada 6 (enam) sifat yang biasanya dianggap sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif yaitu :
Ø  Fokus pada hal yang penting.
Ø  Logis dan konsisten.
Ø  Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan mengkombinasikan pemikiran analitis dan intuitif.
Ø  Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan analisis untuk menyelesaikan dilema yang terjadi.
Ø  Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi yang relevan dan pendapat yang diinformasikan.
Ø  Langsung, bisa diandalkan, mudah digunakan, dan fleksibel.

4.      Empat gaya pengambilan keputusan. Gaya yaitu :
Ø  Gaya Direktif(mengarahkan)
            Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas. Seseorang yang memilih gaya ini biasanya bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil keputusan.
Ø  Gaya Analisis
            Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan.
Ø  Gaya Konseptual
            Orang-orang yang cenderung kearah gaya konseptual juga senag memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih berorientasi social daripada mereka yang menyukai gaya analisis.
Ø  Gaya Perilaku
            Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.

5.      Sikap Manajer ketika keputusan yang diambil keliru adalah bertanggung jawab dan tidak memaksakan keputusan sebelumnya atau tidak merasa bersalah. Sebagai seorang manajer harus bijaksana dan pandai dalam menghadapi segala situasi. Manajer harus bertanggung jawab atas keputusan yang diambil, mendengar pendapat rekan kerjanya dan mencari solusinya secara bersama-sama juga.
Kalau informasi yang diterima tidak lengkap atas suatu masalah yang dihadapi, sedangkan harus diputuskan sesegera mungkin, maka keputusan yang diambil manajer berdasarkan Keputusan tidak terprogram, yang membutuhkan solusi umum dan digunakan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur serta ketika informasi tidak lengkap. Kerangka waktu solusi relatif panjang dan solusi bergantung pada pertimbangan dan kreativitas.

No comments:

Post a Comment