Thursday, June 14, 2012

Tugas : Elfin Masruro


Nama : Elfin Masruro                                   Nim   : B03211006
Kelas  : BKI C1/semester 2                            Dosen : Deasy Tantriana, MM.

Sebelum saya mengomentari gambar tersebut terlebih dahulu saya menjelaskan tentang apakah manager itu? Manager itu adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya itu diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengolah, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Untuk menjadi seorang manager yang dapat memimpin perusahaannya dengan baik itu harus mempunyai prinsip-prinsip (suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak). Diantaranya prinsip-prinsip umum managemen itu adalah:
1) Pembagian kerja
2) Wewenang dan tanggung jawab
3) Disiplin
4) Kesatuan perintah
5) Kesatuan pengarahan
6) Kepentingan organisasi
7) Penggajian karyawan
8) Pemusatan
9) Hirarki
10) Ketertiban
11) Keadilan dan kejujuran
12) Stabilitas kondisi karyawan
13) Prakarsa
14) Semangat kesatuan
Prinsip itu merupakan suatu pernyataan yang fundamental atau kebenaran  umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah hukum. Dalam hubungnnya dengan managemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.


Nama : Elfin Masruro                    Nim   : B03211006
Kelas  : BKI/C1 semester 2             Dosen : Deasy Tantriana, MM.
PRINSIP-PRINSIP “TOYOTA WAYS”
14 prinsip yang ada pada Toyota Ways itu adalah menurut filosofi managemen yang digunakan oleh korporasi Toyota, yang meliputi Toyota Production System. Ide-ide utamanya adalah agar mendasarkan keputusan managemen pada “pemahaman filosof atas tujuan (perusahaan)”, berpikir dengan jangka panjang., memiliki proses untuk memecahkan masalah, penambahan nilai bagi organisasi dengan cara mengembangkan orang-orangnya, dan menyadari bahwa memecahkan masalah secara terus-menerus mendorong proses belajar organisasi.
Sejak tahun 1980-an, Toyota dan Lexus telah mendapatkan pengakuan atas kualitas kendaraan-kendaraan mereka dan secara konsisten memperoleh peringkat yang lebih tinggi dari pada produsen mobil lain di dalam survey keputusan pemilik kendaraan.
Hal ini menurut Jeffrey Liker, seorang profesor teknik industri University of Michingan, sebagian besar adalah karena filosofi bisnis yang mendasari sistem produksi mereka. Diantara prinsip-prinsip yang dimiliki sama Toyota Ways:
1) Dasarkan keputusan managemen anda pada filosofi jangka panjang, bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek.
2) Buat alur proses yang kontinyu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.
3) Gunakan sistem “tarik” (full) untuk menghindari produksi yang berlebihan.
4) Ratakan beban kerja (heijunka), (bekerjalah seperti kura-kura bukan seperti kelinci).
5) Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah, sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali.
6) Tugas dan proses yang terstandar merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan.
7) Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi.
8) Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melayani orang-orang dan proses.
9) Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
10) Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang bersedia mengikuti filosofi perusahaan anda.
11) Hormati jaringan mitra dan pemasok denagn cara terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri.
12) Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar memahami situasi.
13) Ambil keputusan secara perlahan-lahan denagn konsensus, seksama dalam mempertimbangkan semua pilihan, mengimplementasikan keputusan dengan cepat (nemawashi).
14) Menjadi organisasi pembelajar melalui refleksi yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen)


Analisa SWOT Bisnis Distribusi Aqua Danone
Analisa SWOT :
Strength :
Brand Aqua Danone sangat kuat
Aqua Danone sebagai market leader bisnis Air Mineral Dalam Kemasan (pangsa pasar 60%)
Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk.
Weakness :
Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal / Main Distributor Aqua
Margin tipis
Diperlukan Modal Kerja yang cukup signifikan
Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam di Stok Barang.
Opportunity :
Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar
Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll).
Threat :
Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor / Distributor Aqua Danone dari wilayah lain (cross border)
Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua Danone apabila melanggar aturan keagenan.

No comments:

Post a Comment