PRINSIP-PRINSIP
TOYOTA WAY
14 Prinsip dari The Toyota Way adalah sebuah filosofi manajemen
yang digunakan oleh korporasi Toyota, yang meliputi Toyota
Production System.
Ide-ide utamanya adalah agar mendasarkan keputusan manajemen pada "pemahaman
filosofis atas tujuan (perusahaan)", berpikir jangka panjang, memiliki
proses untuk memecahkan masalah, penambahan nilai bagi organisasi dengan cara
mengembangkan orang-orangnya, dan menyadari bahwa memecahan masalah secara
terus-menurus mendorong proses belajar organisasi.
Sejak tahun 1980-an, Toyota dan Lexus telah mendapatkan
pengakuan atas kualitas kendaraan-kendaraan mereka dan secara konsisten
memperoleh peringkat yang lebih tinggi dari para produsen mobil lain di dalam
survei kepuasan pemilik kendaraan. Hal ini menurut Jeffrey Liker, seorang
profesor teknik
industri University of
Michigan, sebagian
besar adalah karena filosofi bisnis yang mendasari sistem produksi mereka.
14 Prinsip:
Prinsip 1: Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosofi jangka
panjang, bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek
- Memiliki filosofi rasa akan
tujuan jangka panjang bahkan dalam melakukan keputusan jangka pendek.
Seluruh organisasi bekerja dan tumbuh berkembang dalam satu tujuan yang
lebih penting daripada uang. Paham akan kedudukan anda dalam sejarah
perusahaan dan bekerja untuk membawa perusahaan ke level berikutnya.
- Berikan nilai/rasa kepada
konsumen, masyarakat dan ekonomi - ini adalah langkah awal anda.
- Jadilah seseorang yang
bertanggung jawab. Terima sebuah tanggung jawab untuk meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk
perusahaan.
Prinsip 2: Buat alur proses yang kontinyu untuk mengangkat
permasalahan ke permukaan.
- Menciptakan
sebuah proses kerja di mana tidak ada kegiatan menunggu.
Prinsip 3: Gunakan sistem "tarik" (pull) untuk
menghindari produksi yang berlebihan.
di akhir Sistem produksi tarik adalah dimana proses adalah berdasarkan
permintaan dari konsumen. Dimana proses dimulai dengan permintaan proses untuk
menggerakan bagian awal dari proses.
- Menyediakan
konsumen anda apa yang mereka inginkan, kapan mereka inginkan, dan berapa
banyak yang mereka minta. Ini merupakan dasar dari prinsip produksi
"Just in time"
- kurangi
proses "dalam pengerjaan (work in process)" dan penyimpanan
inventori dengan menyediakan part-part yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit dan sering melakukan penyediaan kembali (restocking) berdasarkan
besarnya permintaan dari konsumen.
- Hindari
overproduction (produksi berlebihan), lebih menggunakan "day to day
shift" berdasarkan permintaan konsumen.
Prinsip 4: Ratakan beban kerja (heijunka). (Bekerjalah seperti
kura-kura, bukan seperti kelinci).
·
Maksudnya di sini menciptakan aliran pekerjaan yang konsisten.
Sedikit demi sedikit namun tetap terus berjalan dan berkembang.
Prinsip 5: Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah,
sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali.
·
Dalam proses produksi sebaiknya untuk
menghentikan proses produksi ketika terjadi error/kesalahan yang berhubungan
dengan kualitas.
- Kualitas yang diinginkan oleh
konsumen akan menggerakan berapa besar nilai yang ditambahkan ke proses
produksi. Maka apabila terjadi penurunan/perbedaan pada kualitas, seluruh
proses produksi sebaiknya dihentikan terlebih dahulu untuk dicari
penyelesaiannya.
Prinsip 6: Tugas dan proses yang terstandar merupakan dasar untuk
perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan.
·
Gunakanlah metode yang stabil dan dapat digunakan secara terus
menerus untuk mempermudah kita dalam perbaikan dan pemberdayaan karyawan
Prinsip 7: Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang
tersembunyi.
Prinsip 8: Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan
benar-benar teruji untuk melayani orang-orang dan proses.
·
Sebuah teknologi dalam proses produksi perlu di teliti dahulu
kualitasnya
- Tolak
atau modifikasi teknologi yang dapat menyebabkan konflik atau dapat
mengganggu stabilitas proses produksi anda.
Prinsip 9: Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami
pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
- Jangan melihat seorang pemimpin hanya sekedar
menyelesaikan tugas, seorang pemimpin harus menjadi seorang panutan di
dalam sebuah perusahaan.
- Seorang pemimpin yang baik harus mengerti
pekerjaan sehari-hari dengan sangat detail sehingga dia dapat menjadi
seorang guru yang terbaik untuk pilosopi perusahaan.
Prinsip 10: Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang
bersedia mengikuti filosofi perusahaan Anda.
- Sukses adalah berdasarkan pada tim bukan pada
individu. Maka dibutuhkan sebuah kerja sama antar tim yang kuat.
- Ciptakan budaya yang kuat dan stabil di
perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.
- Ajarkan setiap individu, bagaimana cara berkerja
sama sebagai tim untuk mencapai tujuan. Terkadang Kerjasama (Team Work)
harus diajarkan.
Prinsip 11: Hormati jaringan mitra dan pemasok dengan cara terus
menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri.
·
Berikan
rekan bisnis anda sebuah tantangan untuk berkembang. Ini memperlihatkan bahwa
anda memberikan mereka sebuah nilai. Tentukan target tantangannya dan bantu
mereka untuk mencapai target tersebut
Prinsip 12: Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar
memahami situasi (genchi genbutsu).
·
Lakukanlah kegiatan rutin pengecekan barang produksi yang akan
dipasarkan.
Prinsip 13: Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan konsensus,
seksama dalam mempertimbangkan semua pilihan; mengimplementasikan keputusan
dengan cepat (nemawashi).
Prinsip 14: Menjadi organisasi pembelajar melalui refleksi yang
terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen).
SWOT
(
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Di sini saya akan menganalisis sebuah toko bangunan UD. Yasir Jaya
yang berlokasi di jln. Margodadi, Gg 3, no , Bubutan, Surabaya.
·
Kekuatan (strengths)
Ø Miliki
kelengkapan produk yang akan dijual.
Ø Harga produk
dapat di capai oleh masyarakat tingkat menengah hingga tingkat bawah dengan
kualitas yang memuaskan
Ø Terdapat di
area yang strategis
·
Peluang (opportunities)
Ø Tidak banyaknya
pesaing.
Ø Banyaknya
masyarakat yang membutuhkan bahan bangunan
·
Kelemahan (weaknesses)
Ø Naiknya harga
barang yang tidak menentu
Ø Tidak setiap
hari konsumen selalu ada, karena tidak setiap hari pula mereka akan membutuhkan
bahan bangunan
·
Ancaman (threats)
Ø Banyaknya
bahan-bahan yang mudah terbakar yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
Ø Pencurian
Dengan sedikitnya pesaing yang ada, toko ini mampu berkembang
dengan pesat. Ditunjang dengan harga yang dapat dicapai masyarakat juga
kelengkapan barang yang dibutuhkan. Tempatnya yang strategis pun mampu
memudahkan para pembeli.
Kenaikan harga yang tak menentu menjadi masalah tersendiri bagi
toko. Namun moto yang digunakan bahwa harga akan selalu dapat dijangkau atau
tidak mengambil laba yang terlalu besar dapat menjadi kepercayaan tersendiri
bagi konsumen untuk tetap membeli. Meskipun laba yang di dapat sedikit namun
toko tersebut menggunakan metode terus menerus, maksudnya meski dengan hasil yang
sedikit namun terus memperoleh pendapatan secara teratur dan terus menerus.
Kebakaran menjadi ancaman tersendiri bagi toko ini. Dikarenakan
adanya bahan-bahan yang mudah terbakar serta bahan yang dapat memperbesar
kilatan api seperti tiner cat dan lain sebagainya. Namun kecemasan ini dapat di
minimalisir dengan pematian listrik pada saat toko akan tutup. Di mana konslet
pada listrik dapat menyebabkan kebakaran. Serta letak rumah pemilik toko yang
tidak terlalu jauh dengan toko yang memudahkan pemilik toko memantau toko
miliknya tersebut.
MANAJEMEN FOTOKOPIAN TUGAS KE 4-5
1.
Saya tidak akan merekrut teman saya jikalau saya dapat menemukan
calon yang lebih memenuhi syarat dan lebih berpengalaman. Karena seseorang yang
lebih berpengalaman dapat lebih membantu ketimbang seseorang yang kurang
berpengalaman serta dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan pula.
Faktor
yang mempengaruhi saya adalah bagaimana
·
Perlunya pemilihan dalam memutuskan penerimaan seorang karyawan
baik dari segi kemampuan maupun pengalaman.
·
Dalam pemilihan seorang karyawan tidak di dasarkan atas belas
kasihan maupun koneksi (adanya hubungan tertentu)
2.
Melihat bagaimana
3.
a. Penentuan tujuan
b.
identifikasi problem
c.
pengambilan alternatif
d.
evaluasi alternatif
e.
seleksi alternatif
f.
aplikasi keputusan
4.
Analisis, konseptual, perilaku, mengarahkan
5.
Segera meralat kekeliruan yang ada sebelum kekeliruan itu bertambah
parah atau menuju ke arah yang tidak diinginkan.
No comments:
Post a Comment