Siti Alvin Nuril Bariroh (B03211030)
TUGAS KE -1
Ketika saya
berada di posisi tom, yang dilakukan
terlabih dahulu dengan menyusun perencanaan kerja dan menetapkan apa
yang akan menjadi tujuan dan target dalam perusahaan itu. Disamping itu juga
menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk itu, setelah
perencanaan-perencanaan itu tersusun dengan baik maka selanjutnya akan mulai
untuk menetapkan tugas-tugasnya dan prosedur-prosedur yang diperlukan. Disini
diperlukannya untuk menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya
garis kewenangan dan tanggung jawab atas apa yang menjadi tugas masing-masing
individu tenaga kerja, dan di dalamnya juga harus diterapkan kedisiplinan yang
dimana dengan adanya kedisiplinaan itu maka semunya akan lebih lancar dan
terorganisir. Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang tegas dan mempunyai
tanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnyan masing-masing, oleh karena itu
sebelumnya diperlukan penyeleksian, pelatian dan pengembangan terlebih dahulu
agar penempatan-penempatan tugas-tugas pada tenaga kerja dapat sesui pada
posisi yang paling tepat. Setelah itu
juga perlu diadakannya kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar mereka dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan utama tersebut. Disamping itu juga diperlukan
pemberian-pemberian penjelasan secara rutin mengenai tugas-tugas mereka supaya
mereka lebih mengarti apa yang harus mereka lakukan.
Selanjutnya
juga harus melakukan pengecekan kembali apakah para tenaga kerja telah bekerja dengan
seharusnya atau tidak, dan juga kita perlu memintai data-data laporan atas
pekerjaan mereka sebagai tanggung jawab tugas masing-masing. Dengan demikianlah
apa yang menjadi tujuan utamanya akan tercapai dengan baik.
ATUGAS KE -2
Dengan prinsip Toyota ways,
Perusahaan telah berhasil dalam menciptakan Lexus, sebuah divisi mobil mewah
yang sama sekali baru di Toyota. Selain itu Lexus juga berhasil menempatkan
citra yang tinggi di pasar mobil mewah. Lexus dapat meningkatkan meningkatkan
semangat motivasi dalam melakukan inovasi di bagian engineering. Lexus
memecahkan pola perilaku yang telah melekat itu dan para engineer yang
hanya mengenal Toyota yang konservatif dan menghindar resiko secara tiba-tiba
bekerja untuk proyek baru yang lebih menantang. Hal itu juga mengilhami Prius.
Sebuah mobil yang efisien bahan bakarnya dan menggunakan hybrid sebagai
tenaga penggerak.
Di pabrik-pabrik di seluruh dunia, Toyota secara
konsisten menaikkan standar untuk manufaktur, pengembangan produk, dan proses
kesempurnaan. Hasilnya adalah sebuah kisah sukses bisnis yang luar biasa:
mantap mengambil pangsa pasar dari pesaing pemotongan harga, jauh lebih
menghasilkan keuntungan daripada mobil lain, dan memenangkan pujian dari para
pemimpin bisnis di seluruh dunia.
Profesor Jeffrey Liker telah mempelajari Toyota selama
dua puluh tahun, dan belum pernah terjadi sebelumnya diberikan akses ke Toyota
eksekutif, karyawan dan pabrik, baik di Jepang dan Amerika Serikat. Jeffrey
mengungkapkan 14 dasar prinsip-prinsip manajemen di belakang mobil yang
terkenal di dunia dengan sistem ” Lean Production “. Anda akan belajar
bagaimana Toyota menciptakan lingkungan ideal untuk menerapkan teknik dan alat
“Lean Production” yaitu:
1.
Menumbuhkan
suasana perbaikan terus-menerus dan belajar.
2.
Memuaskan
pelanggan (dan menghilangkan pemborosan pada waktu yang sama).
3.
Mendapatkan
kualitas yang baik.
4.
Mengajarkan
semua karyawan untuk menjadi pemecah masalah .
5.
Tumbuh
bersama dengan pemasok dan mitra yang saling menguntungkan.
Sistem produksi Toyota mulai revolusi global di bidang
manufaktur dan jasa bisnis yang banyak mempertimbangkan tahap berikutnya di
luar produksi massal. Toyota Way Menjelaskan bagaimana sistem produksi Toyota
berkembang sebagai sebuah paradigma baru dari keunggulan manufaktur, dan perusahaan-perusahaan
dalam industri yang menggambarkan beragam seperti kesehatan, teknik, farmasi
dan konstruksi, yang menggunakan metode Toyota secara dramatis meningkatkan
kinerja mereka.
Keberhasilan
Toyota sebagai perusahaan telah didokumentasikan dengan baik. Perusahaan ini
memiliki reputasi yang baik sebagai perusahaan yang unggul dalam hal kualitas,
pengurangan biaya, dan kendaraannya yang laku terjual di pasar. Hasilnya adalah
sebuah perusahaan yang sangat menguntungkan dilihat dari standar apa pun. Menghasilkan
miliaran dollar pertahun dan menimbun cadangan dana sebesar $30 hingga $50
miliar pada waktu kapan pun, cukup untuk meyakinkan orang bahwa perusahaan ini
pasti melakukan sesuatu yang benar. Toyota telah memecahakn rekor, menghasilkan
lebih dari sekitar $10 miliar pada tahun 2004 dan menjadi perusahaan yang
paling menguntungkan dalam sejarah Jepang. Pola tersebut terus berlanjut hingga
tahun 2005, memecahkan rekor profitabilitas secara kontinu sementara banyak
persaingnya kehilangan pangsa pasar dan berjuang untuk mendapatkan profit. Pada
tahun 2005 Toyota di Amerika Utara juga memenangkan penghargaan tertinggi yang
diinginkan oleh banyak perusahaan, yaitu J.D Power Initial Quality Award.
Toyota memenangkan tempat pertama dalam 10-18 kategori yang ada. Toyota
kemudian mendapatkan pernghargaan dari Harbour Associates sebagai perusahaan
yang memiliki pabrik paling produktif. Semua ini berhasil dicapai Toyota sambil
terus meningkatkan volume penjualannya, sementara disaat yang sama para pesaingnya
kehilangan volume
penjualan.
14 Prinsip Toyota Way
- Prinsip
1:
Dasarkan keputusan pengurusan anda pada falsafah jangka panjang, bahkan bila
harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek.
- Prinsip 2: Buat alur proses yang kontinu
untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.
- Prinsip 3: Gunakan sistem
"tarik" (pull) untuk menghindari pengeluaran yang
berlebihan.
- Prinsip 4: Ratakan beban kerja (heijunka).
(Bekerjalah seperti kura-kura, bukan seperti kelinci).
- Prinsip 5: Bangun budaya agar berhenti
untuk memperbaiki masalah, sehingga kualiti yang tepat diperoleh sejak
pertama kali.
- Prinsip 6: Tugas dan proses yang
terstandar merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-menerus dan
pemberdayaan karyawan.
- Prinsip 7: Gunakan pengendalian visual
agar tidak ada masalah yang tersembunyi.
- Prinsip 8: Gunakan hanya teknologi yang
dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melayani orang-orang dan
proses.
- Prinsip 9: Kembangkan pemimpin yang
benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai falsafahnya, dan mengajarkannya
kepada orang lain.
- Prinsip 10: Kembangkan orang-orang dan
tim yang luar biasa, yang bersedia mengikuti falsafah syarikat Anda.
- Prinsip 11: Hormati jaringan mitra dan
pemasok dengan cara terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki
diri.
- Prinsip 12: Pergi dan melihat sendiri
untuk dapat benar-benar memahami situasi (genchi genbutsu).
- Prinsip 13: Ambil keputusan secara
perlahan-lahan dengan konsensus, seksama dalam mempertimbangkan semua
pilihan; mengimplementasikan keputusan dengan cepat (nemawashi).
- Prinsip 14: Menjadi organisasi pembelajar
melalui refleksi yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang
berkesinambungan (kaizen).
TUGAS KE-3
Analisa SWOT
PT Mustika Ratu
1. Strengths (S)
- SDM
Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. Mustika Ratu senantiasa mengacu kepada ketentuan yang tercantum pada ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004. Setiap tahun PT. Mustika Ratu mengadakan training untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja para karyawan, baik dari level Supervisor, Superintendent dan Manager.
- Distribusi
PT. Mustika Ratu memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di Pulau Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan mancanegara, menjadikan produk-produk – nya tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional maupun pasar modern.
- Produksi
Sebagai perusahaan industri kosmetika tradisional, PT. Mustika Ratu selalu berupaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengadopsi ISO 9001 versi 2000 untuk meningkatkan mutu produk demi peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam proses produksi, PT Mustika Ratu juga telah menetapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) agar hasil produksinya dapat diterima di pasar lokal maupun mancanegara.
- Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9001 versi 2000 dan Sertifikasi ISO 14001 versi 2004 membuktikan PT. Mustika Ratu secara kontinyu meningkatkan mutu produk demi kepuasan pelanggan dan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan memperhatikan perlindungan lingkungan yang selalu dievaluasi secara periodik oleh Sucofindo.
- Penghargaan
Penghargaan dari Bapak Gubernur DKI sebagai perusahaan yang telah melaksanakan pengolahan limbah dengan baik telah di terima PT. Mustika Ratu pada bulan Oktober 2005. Hal ini membuktikan PT. Mustika Ratu tetap konsisten untuk mengelola lingkungan dengan baik dan dalam segala kegiatannya senantiasa berwawasan lingkungan.
- Customer Service Centre
Dengan adanya Customer Service Centre ini, diharapkan perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya menciptakan hubungan yang harmonis diantara mereka.
- Produk
PT. Mustika Ratu telah memproduksi lebih dari 700 jenis produk yang terdiri dari perawatan rambut, perawatan wajah, perawatan tubuh, make-up dasar, make-up artistik dan jamu untuk segala jenis usia maupun gender.
Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. Mustika Ratu senantiasa mengacu kepada ketentuan yang tercantum pada ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004. Setiap tahun PT. Mustika Ratu mengadakan training untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja para karyawan, baik dari level Supervisor, Superintendent dan Manager.
- Distribusi
PT. Mustika Ratu memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di Pulau Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan mancanegara, menjadikan produk-produk – nya tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional maupun pasar modern.
- Produksi
Sebagai perusahaan industri kosmetika tradisional, PT. Mustika Ratu selalu berupaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengadopsi ISO 9001 versi 2000 untuk meningkatkan mutu produk demi peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam proses produksi, PT Mustika Ratu juga telah menetapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) agar hasil produksinya dapat diterima di pasar lokal maupun mancanegara.
- Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9001 versi 2000 dan Sertifikasi ISO 14001 versi 2004 membuktikan PT. Mustika Ratu secara kontinyu meningkatkan mutu produk demi kepuasan pelanggan dan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan memperhatikan perlindungan lingkungan yang selalu dievaluasi secara periodik oleh Sucofindo.
- Penghargaan
Penghargaan dari Bapak Gubernur DKI sebagai perusahaan yang telah melaksanakan pengolahan limbah dengan baik telah di terima PT. Mustika Ratu pada bulan Oktober 2005. Hal ini membuktikan PT. Mustika Ratu tetap konsisten untuk mengelola lingkungan dengan baik dan dalam segala kegiatannya senantiasa berwawasan lingkungan.
- Customer Service Centre
Dengan adanya Customer Service Centre ini, diharapkan perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya menciptakan hubungan yang harmonis diantara mereka.
- Produk
PT. Mustika Ratu telah memproduksi lebih dari 700 jenis produk yang terdiri dari perawatan rambut, perawatan wajah, perawatan tubuh, make-up dasar, make-up artistik dan jamu untuk segala jenis usia maupun gender.
2. Weaknesses (W),
kelemahanan dari PT
Mustika Ratu, kompetisi pasar yang ramai membuat perusahaan tersebut harus jeli
melihat produk unggulan dari 565 produk yang dimiliki. - Promosi
Kurangnya promosi yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu untuk memperkenalkan produk barunya dan membangun brand image dikalangan masyarakat luas masih terbilang terbatas. Selama ini PT. Mustika Ratu hanya fokus pada Pemilihan Putri Indonesia dalam membantu kegiatan promosinya. Itupun dirasa kurang membantu dalam mengangkat image produk Mustika Ratu dan meningkatkan penjualan.
- Tekhnologi
Dalam proses produksinya, PT. Mustika Ratu masih menggunakan tekhnologi standar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan biaya operasional.
- Kemasan
Bentuk fisik yang kurang menarik walaupun sering melakukan penggantian kemasan. Dan warna-warna yang dihasilkan kadangkala kurang mengikuti selera pasar.
- Merk
Nama merk yang dipakai seringkali kurang komersial sehingga orang kurang tertarik untuk membeli.
- Knowledge
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu membuat para karyawannya sendiri tidak hapal akanMustika Ratu itu sendiri. Ini dapat dilihat dari para Beauty Consultant yang menunggu di counter hanya tahu produk yang umum-umum saja.
Kurangnya promosi yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu untuk memperkenalkan produk barunya dan membangun brand image dikalangan masyarakat luas masih terbilang terbatas. Selama ini PT. Mustika Ratu hanya fokus pada Pemilihan Putri Indonesia dalam membantu kegiatan promosinya. Itupun dirasa kurang membantu dalam mengangkat image produk Mustika Ratu dan meningkatkan penjualan.
- Tekhnologi
Dalam proses produksinya, PT. Mustika Ratu masih menggunakan tekhnologi standar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan biaya operasional.
- Kemasan
Bentuk fisik yang kurang menarik walaupun sering melakukan penggantian kemasan. Dan warna-warna yang dihasilkan kadangkala kurang mengikuti selera pasar.
- Merk
Nama merk yang dipakai seringkali kurang komersial sehingga orang kurang tertarik untuk membeli.
- Knowledge
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu membuat para karyawannya sendiri tidak hapal akanMustika Ratu itu sendiri. Ini dapat dilihat dari para Beauty Consultant yang menunggu di counter hanya tahu produk yang umum-umum saja.
3. Opportunities (O),
banyak sekali konsumen yang mencari
produk jamu dari PT Mustika Ratu seperti Slimming Tea di gerai kesehatan
sedangkan produk ini banyak tersedia digerai kecantikan. halono memberikan
peluang pada PT Mustika Ratu untuk memperluas pasarnya.
4. Threat (T),
ancaman yang datang dari luar perusahaan biasanya adalah
pesaing, PT Mustika Ratu tidak bersaing dengan yang selevel. PT mustika ratu
ingin menjadi perusahaan besar maka PT mustika ratu hanya melihat pada apa yang
dilakukan dan tidak dilakukan oleh yang besar untuk mengisi pasar. manajemen PT
Mustika Ratu menetapkan strategi untuk bermain di luar pasar pesaing.
TUGAS
KE 4 dan 5
1.
Saya akan mengadakan penyeleksian, tidak memandang siapa
pun meskipun itu teman saya atau bukan maka harus melalui prosedur-prosedur
penyeleksian terlebih dahulu dengan prosedur-prosedur dan syarat-saryat yang
ada maka kita akan mengetahui kemampuan dan pengalaman yang mereka punya. Siapa
pun yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada itu dan saya anggap
dia mampu maka dialah yang akan saya pilih menjadi karyawan saya. Apabila teman
saya tidak mampu memenuhi persyaratan-persayaratan yang ada maka ia tidak bisa
diambil untuk menjadi karyawan saya.Karen jika saya mengambil keputusan dengan
pempekerjakan karyawan yang minim dan tidak berpengalaman dalam hal pekerjaan
tersebut dan penempatannya tidak sesui dengan kemampuannya maka dalam bekerja
tidak akan dapat bekerja secara optimal dan baik. Disini yang saya butuhkan
adalah karyawan yang dapat bekerja sesuai dengan penempatannya dengan baik,
selama ada yang lebih baik dan lebih mampu untuk pekerjaan itu mengapa kita
harus mengambil yang mempunyai kemampuan yang minim dan masih kurang dalam
berpengalaman. dan faktor penyebab untuk memilih keputusan ini agar bisa
meminimalisir resiko-resiko yang mungkin untuk terjadi.
2. Proses
Pembuatan Keputusan
Ø Pemahaman dan
perumusan masalah.
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya , dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya , dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
Ø Pengumpuland an Analisa Data yang
Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
Ø Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
Ø Pengevaluasian terhadap alternatif yang
digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
Ø Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
Ø Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
Ø Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
3. Enam sifat dari
proses pengambilan keputusan
Ø Sistematis
Ø Logis
Ø Beralasan
Ø Universal
Ø Fleksibel
Ø Pilihan terbaik.
4. Empat gaya
pengambilan keputusan
Ø Analisis
Ø Konseptual
Ø Perilaku
Ø Mengarahkan.
5. Diantara upaya yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil adalah dengan
memberlakukan aturan keputusan (decision rule) atau pengujian (examination)
terhadap alternatif keputusan, dan dengan melakukan pengambilan keputusan
secara tim atau kelompok.
1.
Penggunaan aturan terhadap
alternatif keputusan.
Penggunaan
aturan atau decision rule pada dasarnya dilakukan untuk memastikan apakah
alternatif keputusan yang diambil akan mempengaruhi kriteria-kriteria yang
dianggap harus dipenuhi untuk setiap keputusan. Kriteria tersebut dapat di bagi
dua:
Ø Kriteria prioritas.
Untuk kriteria ini, setiap alternatif keputusan yang akan
disusun berdasarkan tingkat prioritasnya dari prioritas tertinggi hingga
terendah, sehingga keputusan yang akan diambil paling tidak memenuhi syarat
prioritas untuk dilakukan.
Ø Kriteria minimum.
Untuk kriteria ini, setiap alternatif keputusan yang akan
diambil haruslah memenuhi syarat minimum yang telah ditetapkan untuk memastikan
bahwa keputusan yang akan diambil dapat memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Pengujian terhadap berbagai
alternatif keputusan.
Pengujian ini
dapat dilakukan dengan melakukan simulasi atas skenario dari
alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan.
3.
Pengambilan keputusan secara
berkelompok.
Untuk
meminimalkan keterbatasan dan kelemahan dalam pengambilan keputusan, maka
keputusan yang dapat diambil melalui jalan kelompok. Diantara alternatif teknik
pengambilan keputusan ini yaitu:
Ø Teknik Curah Ide
(BRAINSTORMING). Teknik nini dilakukan untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya
dari bebagai pihak agar alternatif keputusan yang akan diambil semakin
banyak.teknik ini akan sangat efektif
jika anggota organisasi atau kelompok adalah orang-orang yang terbuka
untuk menyampaikan suatu sekaligus juga terbuka untuk dikritisi.
Ø Teknik Kelompok
Nominal (NOMINAL GROUP TECNIQUE). Teknik ini dilakukan dengan jalan bahwa
setiap individu diminta untuk menilai terlebih dahulu secara individual, lalu
dikemukakan dalam kelompok untuk didiskusikan, dan keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak yang diambil melalui pilihan secara tertutup dan
rahasia.
Ø Teknik Delphi
(DELPHI TECHNIQUE). Teknik ini hampir mirip dengan teknik kelompok nominal di
atas. Perbedaanya adalah bahwa anggota dari kelompok adalah orang-orang yang
secara keahlianya telah ditentukan. Kemudian juga keputusan tidak berdasarkan
suara, akan tetapi diskusi atas setiap alternatif hingga diperoleh alternatif
yang terbaik.
4.
Keterbatasan pengambilan
keputusan secara berkelompok.
Sekalipun
keputusan secara kelompok dapat meminimalisir dalam pengambilan keputusan, akan tetapi juga mengandung
keterbatasan terutama jika setiap anggota kelompok memiliki kepentingan dan
tujuan yang berbeda-beda. Keputusan yang dihasilakan juga membutuhkan waktu
yang relatif lebih lama dikarenakan setiap alternatif keputusan memerlukan
pandangan dari setiap anggota kelompok. Namun demikian, di sinilah barangkali
letak dinamika dari organisasi. Kelebihan dan keterbatasan dari setiap
alternatif keputusan merupakan salah satu faktor yang selalu dihadapi dalam
organisasi, di mana pun dan kapan pun.
No comments:
Post a Comment