Thursday, June 14, 2012

Tugas : Ahmad Fathullah


AHMAD FATHULLAH BIN ALI
B43211071
BKI 2C1

TUGAS 1
DILEMA MANAJER
Sekiranya saya berada di posisi Tom, perkara pertama yang saya akan lakukan adalah menyenaraikan/mengevaluasi segala hambatan bagi para pekerja dari keefektifan mereka dalam melakukan kerja. Seperti kenyamanan tempat bekerja,kebajikan para karyawan terjaga dan sebagainya.
Seterusnya, psikologi para karyawan haru di ambil kira juga. Hubungan erat antara para karyawan dengan manajerial took sangat mempengaruhi keefektifan kerja para karyawan. Segala arahan dari pihak manajer toko dapat diterima oleh para karyawan dan mereka bekerja sesuai kehendak manajer.
Selain itu, pengagihan kerja kepada karyawan berdasarkan keahliannya, keinginannya juga boleh menghasilkan operasi yang efisien. Para karyawan melakukan kerja yang diinginkan sesuai keahlian masing-masing, dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja degan sunggun-sungguh tanpa ada rasa terpaksa atau tertekan.

TUGAS 2
TOYOTA WAYS
Toyota, adalah satu perusahaan mobil dia antara perusahan-perusahan mobil yang terbesar didunia. Sehingga pada tahun 2010, Toyota mendapat penghargaan sebagai merek mobil yang terlaris di dunia. Toyota, perusahan mobil asal Jepang, memproduksikan puluhan jenis mobil dan menjualnya bukan sahaja di Asia, tetapi turut terjual di Eropah, Afrika dan Amerika. Di sebalik kejayaan Toyota yang mengagumkan ini, ternyata Toyota mempunyai prinsipnya sendiri.14 prinsipnya yang dinamakan ‘Toyota Ways’ itu menjadi asas atau petunjuk dalam setiap operasi perusahaannya.14 prinsip tersebut adalah:
1. keputusan manajemen berdasarkan filosof jangka panjang, bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek : tidak terburu-buru mengejar keuntungan jangka pendek sekiranya keuntungan yang lebih besar dapat diperolehi biarpun dalam jangka masa yang panjang.
2. Buat alur proses yang kontinya untuk mengangkat permasalahan kepermukaan : harus melakukan alur proses supaya sekiranya masalah terjadi, dapat segera dideteksi punca dan sebabnya.
3. Gunakan system tarik (pull) untuk menghindari produksi yang berlebihan: produksi yang berlebihan melebihi permintaan akan mengakibatkan inflasi dan ini akan menjadikan harga pasaran produksi jatuh menurun. Untuk menangani masalah ini, produksi yang dikeluarkan ditarik semula untuk menyeimbangkan produksi dan permintaan.
4. Ratakan beban kerja (heijunka), ( bekerja seperti kura-kura bukan kelinci) : pembagian kerja yang efektif dapat menigkatkan produksi dan kualiti produksi.
5. Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah, sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali: berusaha untuk tidak pernah ada peluang untuk melakukan kesalahan. Optimis bahwa tiada sebarang masalah akan terjadi.
6. Tugas dan proses yang berstandar merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan : harus menetapkan standar tertentu dalam setiap proses dan tugas sebagai sebuah tanda ukur kualiti yang diharapkan.
7. Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi: sekiranya terdapat sebarang masalah, pihak manajer harus turun padang untuk memastikan masalah tersebut karena dikhawatirkan masalah yang berlaku adalah rentetan dari masalah yang lain.
8. Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melajani orang-orang dan proses: untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualiti, alatan-alatan yang digunakan juga harus berkualiti.
9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain : pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tau matlamat dan halatuju perusahaan.
10. Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang bersedia mengikuti filosofi perusahaan anda : tidak menyia-nyiakan bakat seseorang, gunakan sebaiknya.
11. Hormati jaringan mirta dan pemasok dengan cara terus menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri : memotivasi siapa sahaja yang berhubungan dengan perusahaan, karena tidak cukup bagi sebuah perusahaan yang hanya memiliki aspek internal yang bagus, tetapi juga memerlukan aspek eksternal yang baik.
12. Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar melihat situasi (genchi getbutsu) : turun padang dan tidak hanya mendapat informasi dari kabar angin yang sulit diketahui kebenarannya.
13. Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan consensus, seksama dalam mengembangkan semua pilihan, mengimplemasikan keputusan dengan cepat (nemawashi) : harus benar-benar teliti dalam pengambilan keputusan.
14. Menjadi Organisasi pembelajar melalui refleksi yang terus-menerus (hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen) : sentiasa memperbaiki diri melalui setiap permasalahan yang dihadapi.

TUGAS 3
SWOT ANALYSIS

Untuk kali ini, SWOT analysis akan dilakukan ke atas usaha milik saya sendiri iaitu Rijal Arts. Rijal Arts adalah sebuah usaha mendesign kaos-kaos yang mengandung pesan-pesan yang Islami. Sehingga sekarang, Rijal Arts sudah memproduksi hampir 500 kaos.bisa liat di Rijal Arts.

KEKUATAN (STRENGTH)
Mahir mendesign menggunakan program-program seperti AdobePhotoshop, Corel Draw.
Sudah mempunyai pengalaman berbisnis
Usaha dibantu oleh keluarga sendiri (adik kandung) yang memudahkan pengurusan
Mempunyai fasilitas lengkap untuk mendesign kaos.

KELEMAHAN (WEAKNESS)
Kekurangan dana/modal sehingga pemproduksian dilakukan hanya jika terdapan pesanan (order)
Waktu mengurus yang terbatas karena masih kuliah, sehingga harus membagi waktu antara waktu belajar dan mengurus perusahaan

KESEMPATAN (OPPORTUNITY)
Kaos yang mengadung pesan-pesan islami sangat popular di kalangan remaja-remaja Islam di Malaysia
Mempunyai jaringan (network) yang luas, di kalangan mahasiswa-mahasiswa Malaysia di Indonesia dan juga mahasiswa-mahasiswa di Malaysia
Belum banyak perusahaan yang membuat kaos islami.
Kos pembuatan sangat murah di Indonesia
Keluarga sendiri mempunyai perusahaan butik, boleh menjualkan kaos-kaos di sana.

ANCAMAN (THREAT)
Bersaing dengan perusahaan yang sudah lama dan sudah popular di Malaysia, iaitu Brotherhood Arts
Dari penelitian, pasaran kaos hanya bisa masuk ke mahasiswa-mahasiswa Malaysia, sukar untuk masuk ke kalangan mahasiswa Indonesia

TUGAS KE 4 DAN KE 5
DASAR-DASAR MANAJEMEN
1. Saya memutuskan untuk mengambil teman seperguruan tinggi, menjadi karyawan saya di atas beberapa sebab iaitu:
a. Teman saya itu suatu yang pasti sedangkan mencari calon yang lebih baik itu masih bersifat kemungkinan. Boleh jadi ada,dan boleh jadi tidak ada. Seorang manajer seharusnya tidak menyia-nyiakan segala kesempatan yang ada. 
b. Oleh sebab dia itu teman saya, jadi tiada masalah komunikasi. Arahan bisa diterima dengan baik dan hubungan antara manajer-karyawan sudah terjalin dan ini sangat memanfaatkan perusahaan.
c. Mungkin tanpa mempunyai pengalaman, namun teman saya bisa melakukan kerja dengan baik. Mungkin terdapat sedikit kekurangan tetapi kekurangan itu boleh disolusikan dengan menyediakan pelatihan dan training untuk mengembangkan skill dan pemahaman teman saya tersebut.
d. Saya lebih memilih karyawan yang saya percayai untuk bekerja dengan saya. Risiko dengan mengambil teman saya sebagai karyawan adalah lebih kecil berbanding jika saya mencari karyawan baru yang saya tidak kenali.

2. Cara-cara bagi seorang manajer membuat keputusan yang efektif di dunia kerja sekarang ialah dengan melakukan 7 langkah yang telah diperkenalkan oleh Gibson dkk iaitu:

a. Penetapan tujuan dan sasaran spesifik serta pengukuran hasilnya
Apabila tujuan dan sasaran telah diformulasikan secara memadai, maka tujuan dan sasaran akan menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang akan digunakan untuk menunjukkan tercapai tidaknya tujuan dan sasaran tersebut.
b. Identifikasi problema
Salah satu syarat yang sangat urgen bagi keputusan adalah problema, sehingga apabila tidak ada problema maka tidak perlu keputusan. Hal ini menggarisbawahi bahwa betapa pentingnya menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur. 


c. Pengembangan alternatif
Sebelum manager melakukan pengambilan keputusan, terlebih dahulu perlu dikembangkan beberapa alternatif yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan konsekuensi yang mungkin dari masing-masing alternatif. 
d. Evaluasi alternatif
Pada setiap situasi keputusan, sasaran dalam pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang akan lebih menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya. 
e. Seleksi alternatif
Seleksi alternatif dilakukan dengan maksud untuk memecahkan masalah, sehingga mampu merealisasikan formulasi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 
f. Aplikasi keputusan
Pilihan harus dilaksanakan secara efektif untuk merealisasikan formulasi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 
g. Pengendalian dan evaluasi
Managemen yang efektif meliputi pengukuran berkala mengenai keluaran nyata yang sungguh-sungguh telah direalisasikan. Keluaran nyata dikomparasikan dengan keluaran yang direncanakan dan apabila terjadi deviasi, maka perlu diadakan perubahan. Apabila keluaran nyata tidak sesuai dengan keluaran yang direncanakan maka harus diadakan perubahan dalam pemecahan yang dipilih, pelaksanaannya atau dalam sasaran semula.
Sistem pengendalian dan evaluasi tertentu perlu untuk menjamin bahwa keluaran nyata adalah konsisten dengan keluaran yang direncanakan pada waktu keputusan tersebut diambil.
3. 6 sifat dari proses pengambilan keputusan yang efektif.
a. Sistematis
b. Logis
c. Beralasan
d. Universal
e. Fleksibel
f. Pilihan terbaik

4. 4 gaya pengambilan keputusan.

a. Gaya direktif 
i. Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah.
ii. Cenderung berfokus jangka pendek
iii. Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol.

b. Gaya analitik
i. Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
ii. Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternative disbanding gaya direktif.
iii. Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
iv. Menggambarkan pemimpin yang otokratik.

c. Gaya konseptual
i. Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas.
ii. Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan.
iii. Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan intuisi dalam pengambilan keputusan.
iv. Berani mengambil resiko dan sering menemukan solusi yang kreatif.
v. Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

d. Gaya perilaku
i. Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat.
ii. Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat.
iii. Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahgiaan orang lain.
iv. Terkadang keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain.

5. Sekiranya keputusan yang diambil oleh manajer keliru, maka manajer perlulah mengevaluasi keputusan yang diambilnya kembali dengan memasukkan input-input terbaru tentang sebab bagaimana keputusan yang diambil boleh keliru. Mungkin dalam proses pengambilan keputusan sebelumnya, tim manajer terlepas pandang tentang suatu perkara sehingga mengakibatkan kekeliruan di dalam keputusan yang telah diambil. Dengan input yang baru, maka manajer harus melakukan proses pengambilan keputusan semula sehingga keputusan yang baru yang dirasakan lebih memuaskan dapat diperoleh.


No comments:

Post a Comment